Selamat Datang Para Peziarah

Kadang jiwa kita rapuh, kadang batin kita resah, kadang nurani kita galau, lalu kita merenung sejenak, kembali ke Quran, kembali ke hadist, laluke wajah wajah tulus para ulama, para guru kita dimasalalu, kadang kita kembali bergairah menatap hidup kedepan

Selasa, 06 Juli 2010

Mukjizat Rasulullah

Bulan Pernah Terbelah Dua
Bismillahir rahmanir rahiem

Dalam Bukhari dan Muslim, juga dalam kitab2 hadits yang terkenal
lainnya, diriwayatkan bahwa sebelum Rasulullah (saw) hijrah,
berkumpullah tokoh2 kafir Quraiy, seperti Abu Jahal, Walid bin
Mughirah dan Al ‘Ash bin Qail. Mereka meminta kepada nabi Muhammad
(saw) untuk membelah bulan.

Kata mereka, “Seandainya kamu benar2 seorang nabi, maka belahlah
bulan menjadi dua.” Rasulullah (saw) berkata kepada mereka, “Apakah
kalian akan masuk Islam jika aku sanggup melakukannya?” Mereka
menjawab, “Ya.” Lalu Rasulullah (saw) berdoa kepada Allah agar bulan
terbelah menjadi dua. Rasulullah (saw) memberi isyarat dengan
jarinya, maka bulanpun terbelah menjadi dua. Selanjutnya sambil
menyebut nama setiap orang kafir yang hadir, Rasulullah (saw)
berkata, “Hai Fulan, bersaksilah kamu. Hai Fulan, bersaksilah kamu.”
Demikian jauh jarak belahan bulan itu sehingga gunung Hira nampak
berada diantara keduanya. Akan tetapi orang2 kafir yang hadir
berkata, “Ini sihir!” padahal semua orang yang hadir menyaksikan
pembelahan bulan tersebut dengan seksama.

Atas peristiwa ini Allah (swt) menurunkan ayat Al Qur’an: “Telah
dekat saat itu (datangnya kiamat) dan bulan telah terbelah. Dan jika
orang2 (kafir) menyaksikan suatu tanda (mukjizat), mereka
mengingkarinya dan mengatakan bahwa itu adalah sihir.” (QS Al Qomar
54:1-2)

Subhanallah. Subhan ibn Abdullah Laem Chabang, 09/02/2005 Telah
Dekat Kiamat, Bulan Telah Terbelah Allah berfirman: “Sungguh telah
dekat hari kiamat, dan bulan pun telah terbelah.” (Q.S. Al-Qamar: 1)
Apakah kalian akan membenarkan ayat Al-Qur’an ini yang menyebabkan
masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris? Di bawah ini adalah
kisahnya.

Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof.
Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan
pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas
memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah? Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-
Najar menjawabnya sebagai berikut: Tentang ayat ini, saya akan
menceritakan sebuah kisah.

Beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan hal itu di University
Cardif, Inggris bagian Barat. Para peserta yang hadir ber-macam2,
ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema
diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur’an.
Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan
bertanya, “Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi “Telah
dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah” mengandung mukjizat
secara ilmiah? Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah
diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa
diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya. Dan
tentang terbelahnya bulan, maka hal itu adalah mukjizat yang terjadi
pada masa Rasul terakhir Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam,
sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi2
sebelumnya. Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan
dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak
termaktub di dalam kitab Allah dan hadits2 Rasulullah, maka tentulah
kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan
tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur’an dan hadits2
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta’alaa
benar2 maha berkuasa atas segala sesuatu. Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-
Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu
adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah Munawarah.
Orang2 musyrik berkata, “Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan
Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa
membuktikan kenabian dan kerasulanmu (dengan nada mengejek dan meng-
olok2)?” Rasulullah bertanya, “Apa yang kalian inginkan?” Mereka
menjawab, “Coba belah bulan…” Rasulullah pun berdiri dan terdiam,
berdoa kepada Allah agar menolongnya. Lalu Allah memberitahu
Muhammad saw agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Rasulullah pun
mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan se-
benar2-nya. Serta-merta orang2 musyrik pun berujar, “Muhammad,
engkau benar2 telah menyihir kami!” Akan tetapi para ahli mengatakan
bahwa sihir, memang benar bisa saja “menyihir” orang yang ada
disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di
tempat itu. Lalu mereka pun menunggu orang2 yang akan pulang dari
perjalanan. Orang2 Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota
Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika
datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah,
orang2 musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang
aneh dengan bulan?” Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam
yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh
masing2-nya kemudian bersatu kembali…” Maka sebagian mereka pun
beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar).

Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: “Sungguh, telah dekat
hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda2
kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini
adalah sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan
mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah
tetap… (sampai akhir surat Al-Qamar). Ini adalah kisah nyata,
demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar.

Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi
tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan
diri seraya berkata, “Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy
Inggris. Wahai Tuan, bolehkah aku menambahkan?” Prof. Dr. Zaghlul Al-
Najar menjawab: “Dipersilahkan dengan senang hati.” Daud Musa
Pitkhok berkata, “Aku pernah meneliti agama2 (sebelum menjadi
muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah
terjemah makna2 Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih
kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika
aku mem-buka2 terjemahan Al-Qur’an itu di rumah, maka surat yang
pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: “Telah
dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah…” Aku bergumam:
Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan bisa terbelah
kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa
melakukan hal itu? Maka, aku pun berhenti membaca ayat2 selanjutnya
dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan se-hari2. Akan
tetapi Allah maha tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam
pencarian kebenaran. Suatu hari aku duduk di depan televisi Inggris.
Saat itu ada sebuah diskusi antara seorang presenter Inggris dan 3
orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut
bercerita tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan
perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang
mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan.
Presenter berkata, “Andaikan dana itu digunakan untuk memakmurkan
bumi, tentulah lebih banyak gunanya.” Ketiga pakar itu pun membela
diri dengan proyek antariksanya dan berkata, “Proyek antariksa ini
akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan
manusia, baik pada segi kedokteran, industri ataupun pertanian. Jadi
pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia2, akan tetapi hal itu dalam
rangka pengembangan kehidupan manusia.”

Dalam diskusi tersebut dibahas tentang turunnya astronot hingga
menjejakkan kakinya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan
tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar.
Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan
berkata, “Kebodohan macam apalagi ini, dana yang begitu besar
dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?” Mereka pun
menjawab, “Tidak! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu
pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang
ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat
tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta
dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan
dana itu kepada siapapun.” Mendengar hal itu, presenter itu pun
bertanya, “Hakikat apa yang kalian telah capai hingga demikian mahal
taruhannya?” Mereka menjawab, “Ternyata bulan pernah mengalami
pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali! bulan-terbelah-1
Presenter pun bertanya, “Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?”
Mereka menjawab, “Kami mendapati secara pasti dari batu2-an yang
terpisah (katrena) terpotong di permukaan bulan sampai di dalam
(perut) bulan. Kami meminta para pakar geologi untuk menelitinya,
dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin terjadi kecuali jika
memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali!” Mendengar
paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, “Maka aku
pun turun dari kursi dan berkata, `Mukjizat (kehebatan) benar2 telah
terjadi pada diri Muhammad shallallahu alaihi wassallam 1400-an
tahun yang lalu.

Allah benar2 telah meng-olok2 AS untuk mengeluarkan dana yang begitu
besar, hingga 100 juta dollar, hanya untuk menetapkan akan kebenaran
muslimin! Agama Islam ini tidak mungkin salah… Lalu aku pun
kembali membuka Mushhaf Al-Qur’an dan aku baca surat Al-Qamar. Dan
saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.” Diterjemahkan
oleh: Abu Muhammad ibn Shadiq

Tidak ada komentar:

Posting Komentar