Selamat Datang Para Peziarah

Kadang jiwa kita rapuh, kadang batin kita resah, kadang nurani kita galau, lalu kita merenung sejenak, kembali ke Quran, kembali ke hadist, laluke wajah wajah tulus para ulama, para guru kita dimasalalu, kadang kita kembali bergairah menatap hidup kedepan

Sabtu, 31 Maret 2012

Makam Embah Jayaperkosa Sumedang. by hasnan habib

Embah Jayaperkosa adalah patih dari Prabu Geusan Ulun. Beliau tokoh yang cukup penting dalam masa peralihan kekusaan Kerajaan Sunda-Pajajaran ke Kerajaan Sumedanglarang. Beliaulah salah satu dari keempat kandaga lante yang mendukung sepenuhnya kekuasaan Prabu GeusanUlun. Sebagai panglima perang, beliau berjasa sekali dalam menghadapi konflik Kerajaan Sumedanglarang dan Kesultanan Cirebon. Dalam riwayat beliau ngahiang dan makamnya terdapat di puncak Gunung Rengganis. Makamnya banyak didatangi oleh para peziarah, bahkan di antara peziarah banyak yang menginap di makam beliau.

Makam Prabu Geusan Ulun Sumedang.by hasnan habib kota Depok

Prabu Geusan Ulun adalah tokoh yang cukup penting pada masa lampau. Beliau adalah pengganti Ratu Pucuk Umun yang merupakan raja pertama Kerajaan Sumedanglarang yang beragama Islam. Pada waktu Prabu Geusan Ulun berkuasa dengan pusat pemerintahan di Kutamaya, Sumedang; di Tatar Sunda terjadi perubahan politik yang cukup besar, yaitu berakhirnya kekuasaan Kerajaan Sunda-Pajajaran yang Hinduistis akibat tekanan dari Kesultanan Banten. Di tengah keadaan khaos tersebut, Prabu Geusan Ulun memproklamasikan diri sebagai penerus kekuasaan Kerajaan Sunda-Pajajaran dengan wilayah yang hampir meliputi Tatar Sunda tanpa Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon. Dukungan mengalir dari para pembesar Kerajaan Sunda-Pajajaran, antara lain dari Jayaperkosa, Nangganan, Kondang Hapa, dan Sayang Hawu. Legitimasi tersebut diperkuat dengan diserahkannya mahkota kerajaan Binokasih yang sekarang disimpan di museum di Sumedang.

Syeikh Ahmad Khatib bin Abdul Latif al Minangkabawi as Syafi’i. by hasnan habib kota Depok

Nama lengkap beliau Syeikh Ahmad Khatib bin Abdul Latif al Minangkabawi as Syafi’i lahir di Kota Gedang Bukittinggi Sumatera Barat, pada hari Senin tanggal 6 Dzulhijah 1276H, dan wafat di Mekkah hari Senin 8 Jumadil Awal 1334H. Beliau adalah seorang Ulama Besar yang pertama menduduki kursi dan jabatan IMAM KHATIB dan Guru Besar di Mesjid Mekkah (Mesjid Haram) dan juga Mufti Besar dalam Madzhab Syafi’i. Beliau adalah satu-satunya Ularna Indonesia yang mencapai derajat setinggi jabatan yang dipangkunya di Mekkah Mukarramah. Banyak sekali murid beliau bangsa Indonesia pada permulaan abad ke 14 H. yang belajar kepada beliau tentang ilmu fiqih Syafi’i’ yang kemudian menjadi ulama-ulama besar pada pertengahan abad ini di Indonesia.